Minggu, 27 Januari 2013

Janganlah Hanya Memperhatikan Kepentingannya Sendiri


Filipi 2: 4-5

Perkataan “Urus saja urusanmu sendiri”, “ngapain memikirkan orang lain, diri saya sendiri saja tidak bisa saya urus” dan lain lain yang mirip dengan itu, sudah biasa kita dengarkan pada zaman ini. Orang-orang tidak mau lagi terlibat dengan urusan orang lain. Atau kecenderungan yang terjadi adalah oleh karena kepentingan sendiri atau kelompoknya tega melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain atau kelompok lain yang tidak sesuai dengan keinginannya atau keinginan kelompok.

Saya juga pernah mengalami sebuah kejadian di mana saya di datangi orang yang mengaku utusan perusahaan untuk memperbaiki elfiji di rumah. Sambil menawarkan produk, dia berusaha supaya saya mengganti perlengkapan elfiji. Walaupun saya sudah mengelak karena kebetulan peralatannya baru saja saya ganti. Tapi dia selalu berusaha, dengan menawarkan bahwa produk yang dia jual itu lebih bagus dan aman. Saya pun terpengaruh juga dan akhirnya saya membelinya.

Bukan hanya disitu saja, setelah transaksi selesai, dia juga mengaku bahwa keluarganya dalam keadaan sakit dan memohon untuk di doakan, lalu kami pun berdoa. Namun setelah itu, ia meminta bantuan dana untuk pengobatan keluarganya tersebut. Dari situ saya mulai curiga, ini orang mau mengambil kesempatan dari orang lain. Akhirnya saya pun mempersilahkan mereka untuk keluar dari rumah.

Apa yang saya lihat adalah “demi memenuhi kepentingan sendiri, lalu dengan cara apa pun berusaha untuk mendapatkannya, tidak perduli itu benar atau salah.” Bahkan dengan memakai atribut agama pun dia tidak perduli.

Inilah yang mau dikatakan renungan kita supaya jangan hanya memperhatikan kepentingannya sendiri. Sebab hidup yang hanya mementingkan diri sendiri tidak baik. Tetapi bagaimana kita menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Dengan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat di dalam Kristus, maka di dalam diri kita aka nada kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dan tidak mencari kepentingan sendiri. Dengan demikian akan ada nasehat, penghiburan dan persekutuan, serta belas kasihan. Jika ini yang terjadi maka nampaklah hubungan yang harmonis, bersemangat dan penuh dengan jiwa untuk saling membantu. Sehingga kita pun akan disinari kemuliaan Allah.


^_^*

Sabtu, 26 Januari 2013

Bila Kemarahan Tak Terkendali



Pernahkah Anda mendengar perkataan, “Saya tidak mau berbuat jahat. Akan tetapi, bila ada orang yang berbuat jahat kepada diri saya, saya bisa membalas dengan lebih jahat!” Ide balas-membalas inilah yang menjadi tema sebagian besar film silat. Ide balas-membalas ini pula yang melatarbelakangi tawuran antar pelajar dan tawuran antar kampung yang marak terjadi di Indonesia belakangan ini.

Apa kesan Anda ketika membaca kisah pembunuhan sadis terhadap Hemor dan Sikhem serta para pria di kota mereka yang dilakukan oleh Simeon dan Lewi sebagai pembalasan terhadap Sikhem yang telah memperkosa Dina, adik perempuan Simeon dan Lewi. Apakah wajar bila kesalahan satu orang yaitu Sikhem harus dibayar dengan pembunuhan terhadap seluruh penduduk kota?

Kemarahan adalah emosi yang wajar muncul bila kita menyaksikan suatu kejahatan atau suatu tindakan yang tidak semestinya dilakukan, bahkan tidaklah wajar bila kita tidak ketika melihat kejahatan terjadi di depan mata kita. Akan tetapi, kemarahan harus dikendalikan agar jangan sampai kemarahan kita membuat kita melakukan hal yang lebih jahat atau membuat kita melakukan hal-hal yang tidak semestinya kita lakukan. Kita tidak bisa membenarkan tindakan Simeon dan Lewi yang membalas kejahatan Sikhem dengan tindakan yang lebih jahat. Di kemudian hari, saat Yakub memberikan berkatnya kepada anak-anaknya menjelang ajalnya, Yakub pun juga mencela pembunuhan yang dilakukan oleh Simeon dan Lewi tersebut (49:5-7).

Ingatlah bahwa kemarahan bisa menjadi pintu masuk bagi Iblis untuk membuat kita berbuat dosa. Oleh karena itu, kita harus segera menyelesaikan semua persoalan yang membuat kita marah. 

Efesus 4:26-27
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis..” 
^_^*

sumber : Renungan Gereja Kristus Yesus


Minggu, 20 Januari 2013

Perjalanan Sebuah Gelas



Ilustrasi :

Sebuah keluarga tinggallah seorang nenek dan seorang kakek. Anak-anaknya sudah pergi merantau ke tempat yang sangat jauh. Lima tahun sekali, itulah hal yang tepat dimana mereka akan pulang. Hari ini adalah hari ulang tahun nenek. Kakek bingung mau memberikan apa. Karena setahunya jika seorang berulang tahun pasti akan diberi sesuatu. Karena si kakek bingung ingin memberikan apa, ia pun bertanya kepada nenek.
"Apakah sesungguhnya yang akan ku berikan pada hari ulang tahun mu?" tanya kakek itu. Lalu si nenek menjawab, "Baiklah kiranya kita berjalan-jalan ke tempat yang mewah dan indah. Sesungguhnya aku sangat ingin ke sana." Kakek pun menuruti permintaan nenek dan pergi ke tempat yang sungguh mewah. Disana banyak yang berjualan emas, berlian, perak, antik dan sebagainya. Saat si nenek berjalan menuju tempat emas, kakek melihat sebuah gelas yang di bungkus dengan kaca. Ia melihat gelas itu sungguh amat cantik dan indah. Kakek pun berencana akan memberikan nenek gelas tersebut. Ia pun membelinya.

Sesampainya di rumah si kakek memberikan hadiah tersebut. Lalu nenek membukanya dan tersenyum. Ia pun pergi ke kamar dan mengambil gelas itu dari pembungkusnya dan memandangi gelas itu. Tiba-tiba gelas itu berbicara kepadanya, "Sesungguhnya, dulu aku bukanlah seindah ini. Gelas pun bercerita, "Sebelum aku seperti ini, tahukah kamu bahwa aku adalah tanah yang di pijak-pijak oleh orang-orang yang melewati aku. Aku sungguh sangat hina. Kemudian seseorang mengambilku dari tempat itu. Aku berpikir bahwa aku akan hidup lebih baik. Namun ternyata mereka membentukku dan memutar-mutar aku, sehingga aku merasa sangat pening. Kemudian mereka membakarku, hingga aku menangis kesakitan. Tapi pemilik ku berkata, "belum selesai." Ia pun membakarku kembali. Setelah itu, aku di cat dan diukir dengan tinta panas. Aku menangis lagi. Derita yang ku alami hampir tidak dapat ku tahan lagi. Namun pemilikku berkata, "belum selesai." Aku pun dibersihkan kembali, diindahkan, hingga aku sangat berharga seperti ini. Kini, aku menjadi tinggal di rumah mewah. Bukan lagi di tempat kotor. Mareka selalu membersihkan aku karena aku sangat berharga."

Makna dari cerita diatas bahwa hidup tidak pernah jauh dari penderitaan, cobaan, godaan. Bahkan penderitaan tidak memandang situasi, siapa yang akan menerimanya. Sekarang bagaimana kesabaran kita menghadapi penderitaan tersebut. Allah mengambil kita dari tempat yang hina, dan kita di buatnya sangat berharga di mata-Nya. Namun, kita harus bertahan dalam penderitaan. Cobaan, penderitaan berasal dari dunia. Dunia adalah ciptaan Allah. Berarti besarnya cobaan tidak akan pernah lebih besar dari besarnya Allah. Ciptaan tidak akan lebih hebat dari pada penciptanya.

Jadi, jikalau kita bersabar kita akan di letakkan di rumah yang amat mewah yaitu surga. Janganlah bersungut-sungut, dan syukurilah masalah karena itu membuat kesabaran, iman kita semakin kuat. Amin ^_^*

Sabtu, 19 Januari 2013

Allah Mengasihi Orang yang Bersungguh Hati Terhadap-Nya


2 Kronika 16:9a

Ada seorang ibu yang baru masuk Kristen dan ia sangat rajin mempelajari bagaimana hidup sebagai orang Kristen. Kalau dia belajar kepada Pendeta, ia juga selalu mencatatnya dalam buku catatannya, termasuk bagaimana berdoa. Ia juga adalah orang yang sangat rajin berdoa dan doa-doanya selalu ia catat dalam buku catatan doanya. Dalam catatan doanya ini ia sudah membagi-bagi mana doa makan, doa siang, doa mau makan, doa mau berangkat tidur dan berbagai doa yang lain. Kalau ia mau makan misalnya ia akan membuka doa makan yang sudah dibuatnya sebelumnya, maklumlah ia belum lancar berdoa sehingga kalau mau berdoa ia harus membuka dulu buku doanya.

Suatu hari ia berangkat ke pasar belanja keperluan rumah, dan setelah selesai belanja ia pulang naik angkutan umum. Sewaktu di perjalan pulang ia melihat jam tangannya dan alangkah terkejutnya ia, jam sudah menunjukkan pukul dua belas dan biasanya waktu itu adalah waktunya untuk berdoa siang. “aduh, ini gara-gara kelamaan di pasar ini, jadinya terlambat begini” pikirnya. “Tapi nggak apalah, pendeta bilang, berdoa itu tidak mengenal tempat untuk berdoa, sekarang sudah waktunya berdoa” lalu ia merogoh tasnya untuk mengambil buku doanya, dan… bukunya doanya tidak ada, ia lupa membawanya.

“Selesailah sudah, aku tidak tahu berdoa kalau buku doa itu tidak ada, kalau aku tidak berdoa, pastinya Tuhan akan marah kepadaku, bagaimana ini?” Akhirnya, ia melipat tangannya dan dengan ketulusan hati ia berdoa: “Tuhan, Engkau tahu bahwa setiap pukul dua belas aku selalu berdoa kepadaMu, tapi Tuhan Engkau tahu, kalau aku tidak membaca buku doaku, aku tidak tahu mengucapkan kata-kata doaku, yang aku tahu bahwa doaku untuk pukul dua belas ada di halaman 10 bagian doa harian, itulah doaku kepadaMu Tuhan, Amin” Datang jawaban dari Tuhan: “ Dari semua doa yang saya dengar sepanjang hari ini, hanya doa ibu inilah yang paling tulus”

Ketulusan hati, itulah yang diinginkan Tuhan dari kita. Bukan tampilan luar. Setiap orang yang denggan sungguh-sungguh tergantung kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kekuatan kepadanya untuk hidup dan melakukan setiap aktivitas hidupnya. Jadi kalau ada pertanyaan, dari bagaimana kita memperoleh kekuatan? Jika kita dengan kesungguhan dan ketulusan tergantung pada Tuhan.

^_^*
Tuhan memberkati..



Jumat, 18 Januari 2013

Suka Cita, Sabar, dan Tekun


Roma 12: 12

Marlas ni roha ma hamu mangkirim! Marbenget ni roha ma di haporsuhon! Jugulhon hamu ma tangiang!

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Apa yang dimaksud dalam renungan ini tentang pengharapan bukanlah pengharapan seperti pengharapan agar keluarga kita berbahagia, agar kita memiliki anak-anak yang sehat dan berbudi, agar kita bermur panjang, dan berbagai hal menyangkut pengharapan di dunia ini. Lebih dari pada itu bahwa pengharapan yang dimaksud di sini adalah pengharapan akan kedatangan dunia baru, akan kebangkitan dan kehidupan bersama Yesus Kristus. Sebagaimana disebutkan dalam 1 Petrus 1: 3 – 4. ”Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.” Oleh karena itu pengharapan itu membuat kita tidak menjadi bimbang, melainkankan membuat kita bersukacita. Sebab janji Allah pasti akan digenapi.

Sebagai orang yang bersukacita oleh pengharapan akan kebangkitan dan kehidupan bersama Yesus Kristus bukan tidak mungkin akan mengalami kesesakan dalam dunia ini. Kesesakan itu terjadi bukan terjadi secara kebetulan tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang percaya (bandingkan Yohanes 16: 33 ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”). Kesesakan itu bisa dialami orang percaya karena dunia telah membenci Kristus dan bisa saja pengikut-pengikut Kristus dibenci oleh dunia ini. Oleh karena itu orang Kristen harus menanggung penderitaan dengan sabar. Sabar bukan berarti diam melainkan penuh dengan ketaatan (Markus 13:13), dan kesetiaan (Yakobus 5: 11).

Hal yang bisa membuat kita tetap bersabar dalam kesesakan adalah dengan berdoa.Sebab hanya dengan berdoa terus (bertekun) kepada ’Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan’ (Roma 15: 5), menerima kekuatan untuk dapat bertahan. ’Sebab doa membangkitkan kerajinan dan menyalakan semangat di dalam kita, dan merupakan pertolongan di tengah penindasan’ (Thomas dari Aquino). Di dalam doa Tuhan hadir dalam diri kita dan dengan demikian segala anugerahNya kita miliki. Oleh karena itu orang Kristen harus bertekun dalam doa dan dengan demikian Tuhan akan menguatkan setiap orang percaya kepadaNya (bandingkan Kis. 1: 14; 2: 42, Kol. 4: 2).

^_^*




KACA MATA KASIH


Ini Medan, bung! Adalah sebuah ungkapan yang menunjukkan betapa kerasnya kehidupan di ibu kota Sumatera Utara ini. Udara yang panas cenderung membuat orang akan mudah terbakar emosi, sehingga memang tidak mudah untuk berlalu lintas di sana bagi pendatang. Kita pun tahu cuplikan sebuah lagu yang kemudian dijadikan “branding” untuk sebuah bentuk kehidupan serba sulit di ibu kota Jakarta. “Siapa suruh datang ke Jakarta”, demikian bunyinya. Sementara banyak orang mendambakan kehidupan yang lebih layak dengan datang ke ibu kota, tetapi ternyata tingkat kesulitan yang tinggi dan semakin tidak pedulinya orang terhadap sesamanya membuat perjuangan di sana kerap menghasilkan air mata bagi orang-orang yang hendak mencoba mencari penghidupan lebih baik ketimbang di daerah sendiri. “Kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota”, demikian bunyi salah satu ungkapan lainnya. Di tengah-tengah kerasnya kehidupan manusia pada masa kini telah mengakibatkan ketimpangan sosial. Orang miskin semakin banyak, orang-orang yang tersisih semakin menderita, pengangguran semakin meningkat dan makin banyak orang yang merasa tertindas akibat struktur yang tidak adil. Di tengah-tengah kehidupan seperti itu, Tuhan memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagi orang-orang kecil dan terhina.

Tuhan Yesus telah memberikan keteladanan secara langsung bagaimana kita seharusnya menjalani hidup ketika kita dikuasai dan digerakkan oleh kasih. Sepanjang perjalanan hidup-Nya di muka bumi ini Yesus terus menunjukkan empatinya terhadap penderitaan manusia. Dia rela disiksa hingga mati di atas kayu salib untuk menggantikan kita yang seharusnya layak menerima itu. Keselamatan bagi seluruh umat manusia, itupun lahir dari kasih yang begitu besar dari Allah kepada manusia ciptaan-Nya.

Jika Tuhan adalah kasih, dan Dia menyatakan kasihnya secara luar biasa bagi kita, dan kita mengaku sebagai anak-anak-Nya, maka sudah seharusnya kitapun mencerminkan sebuah sikap yang sama pula. Di saat orang-orang semakin tidak peduli terhadap sesamanya di akhir zaman, ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan sebuah sikap berbeda ketika kasih Kristus menguasai dan menggerakkan diri kita. Sebuah kasih yang mendasari perbuatan kita untuk menolong orang lain, siapapun mereka, bukan saja akan menjadi berkat tersendiri bagi mereka, tapi itu juga akan membuat kita dihitung sedang melakukan sesuatu untuk Tuhan. Perhatikan di sekeliling anda, sudahkah anda peduli dengan permasalahan mereka hari ini? Mengapa tidak mulai dari sekarang untuk melakukan sesuatu??

^_^*

Kutipan : Matius 25:40
sumber : http://www.gkpi.or.id

Selasa, 15 Januari 2013

NEGARA TERLARANG (Restricted Nation)

Banyak orang Kristen yang membagikan kesaksian iman mereka secara aktif mengalami pencobaan atau menjadi bahan cemoohan (penganiayaan) di setiap negara di bumi. Namun, bentuk-bentuk penganiayaan yang patut mendapat perhatian dan bantuan KDP termasuk juga situasi dimana orang Kristen dihalangi memperoleh Alkitab atau literatur Kristen lainnya oleh kebajikan atau praktik pemerintah. Juga termasuk keadaan tertentu yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah dimana orang-orang Kristen diserang, dipenjarakan, dibunuh atau harta benda maupun kemerdekaannya dicabut karena iman mereka terhadap Yesus Kristus dan kerinduan mereka untuk menyembah Tuhan menurut keinginan hati nurani mereka.

Berikut adalah negara-negara yang tidak aman bagi orang Kristen, walaupun saya tidak menjelaskannya, tidak masalah kan?

NEGARA-NEGARA KOMUNIS ASIA

1. CINA DAN TIBET
2. LAOS
3. KOREA UTARA
4. VIETNAM

NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH

1. SAUDI ARABIA
2. IRAK
3. IRAN
4. ALGERIA
5. MESIR
6. SUDAN
7. TURKI
8. SYRIA

NEGARA-NEGARA AFRIKA

1. SOMALIA
2. NIGERIA
3. KEPULAUAN KOMORO
4. GUINEA KHATULISTIWA

NEGARA-NEGARA EURASIA

1. AZERBAIJAN
2. TAJIKISTAN
3. TURKMENISTAN
4. UZBEKISTAN

NEGARA-NEGARA ASIA

1. BRUNEI
2. MALAYSIA
3. AFGHANISTAN

NEGARA-NEGARA HINDU DAN BUDHA ASIA

1. NEPAL
2. BHUTAN
3. SRI LANKA
4. MYANMAR

NEGARA-NEGARA EROPA DAN PERAIRAN KARIBIA

1. SIPRUS
2. KUBA

sekian.... ^_^*

NEGARA TIDAK AMAN (Hostile Area)

INDIA


Keanekaragaman bahasa, ras, etnis, dan agama di India berjalan terhuyung-huyung. Dalam tahun-tahun terakhir beberapa negara bagian India dicemaskan oleh kekerasan agama saat kelompok radikal Hindu mengadakan konflik terbuka secara meningkat terhadap orang-orang Kristen. Pada bulan Januari 1999, misionaris Australia, Graham Staines dan dua anak laki-lakinya dibakar sampai mati oleh kelompok radikal Hindu di sebelah timur laut negara bagian Orissa.

Orang Hindu yang bertobat menjadi Kristen seringkali diusir dari keluarga mereka dan mengalami kemiskinan dan pengasingan. Dalam tahun terakhir dilaporkan terhadap beberapa pendeta dan pastor dipukuli, biarawati diserang dan diperkosa, dan kekerasan lainnya yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di Orissa dan Gujarat.

Umat Kristen berjumlah 2% dari 1,113 milyar penduduk India dan ribuan umat Kristen mengalami penganiayaan.

CHECHNYA (RUSIA)


Saat pemberontakan Chechnya berjuang bagi kemerdekaan dari Rusia, orang-orang Kristen menjadi sasaran mereka dan semakin meningkat dalam tahun 1999. Pemimpin Gereja Babtis Grozny, Aleksandr Kulakov, berumur 65 tahun, dilaporkan telah dipenggal kepalanya tahun 1999. Kepala tersebut dipajang disebuah pasar setempat. Meningkatnya orang-orang Kristen yang menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan brutal terus-menerus di Chechnya menyebabkan hampir seluruh penginjil Kristen di Grozny melarikan diri ke Rusia sebelah selatan untuk mendirikan pemukiman baru. Jemaat Grozny yang terisolasi sekarang terdiri kurang dari 100 wanita lanjut usia dan para yatim piatu.

KOLOMBIA


Orang-orang Kristen di Kolombia telah menjadi sasaran Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Revolutionary Armed Forces of Colombia-FARC), para pemberontak petani pengikut paham Marxist Leninist yang didirikan oleh pemimpin gerilyawan terkenal Tiro Fijo pada tahun 1964. Angkatan bersenjata ini beroperasi secara nasional dan mengendalikan ribuan hektar ladang obat bius. Presiden Andres Pastrana menyerahkan FARC secara efektif kendali atas daerah selebar lebih dari 24.000 km kuadrat di selatan Kolombia bagian tengah. Para misionaris menyatakan keprihatinan mereka terhadap keamanan para pendeta dan orang-orang percaya yang berada di zona ini.

Dalam bulan Oktober 1999, para gerilyawan mengeluarkan perintah pemberhentian bagi semua gereja dan pendeta penginjil, yang dapat berarti bahwa kehidupan mereka berada dalam bahaya jika mereka tetap melanjutkan kegiatan mereka. Beberapa gereja telah ditutup di daerah ini.

Gereja yang diijinkan mengadakan kebaktian  diberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore. Aktivitas keagamaan publik juga telah dilarang.

INDONESIA


Negara ini adalah negara dengan pulau terbanyak di dunia dengan sekitar 13.500 pulaunya dengan ragam etniknya yang besar pula dari 220 juta jiwa penduduknya. Di beberapa pulau, termasuk pulau utama Jawa, banyak gereja-gereja yang dihancurkan atau dibakar. Tak sedikit dari gereja-gereja itu masih kesulitan mendapatkan ijin pembangunan kembali atau renovasi gedung.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, dilaporkan sudah ratusan gereja diserang orang-orang 'agama lain' dari kelompok fundamental dan sejumlah orang Kristen mati terbunuh atau teraniaya, juga hamba Tuhan atau aktivis yang dipenjara. KeKristenan dianggap hal yang asing dan 'membahayakan' ajaran umat beragama lain. Anggapan tersebut banyak mendasari sejumlah perusakan tempat ibadah dan penganiayaan.

Kekacauan besar sepanjang sejarah negeri ini terjadi ketika tindakan brutal kelompok fundamental menyebabkan jutaan orang Kristen menjadi pengungsi dan terbunuh dalam jumlah yang sangat besar. Upaya mendirikan negara berdasarkan 'hukum agama mayoritas' oleh kelompok fundamental seringkali disertai kekerasan meskipun ditentang oleh kelompok 'agama mayoritas nasionalis' dan kaum masionalis.

Kelompok 'agama mayoritas' dalam negara ini mendapat perlakuan khusus dari pemerintah sedangkan kegiatan orang Kristen cukup terbatas, seperti kesulitan dalam mendapatkan ijin membangun gereja dan melakukan aktivitas kerohanian di sejumlah tempat. Sedangkan, di Pulau Bali dengan 'agama mayoritas lainnya' pengakuan iman Kristiani juga menghadapi tantangan iman. Di Bali, KDP telah menjumpai puluhan orang Kristen yang diusir dari desanya karena berpindah iman dari 'agama mayoritas lain' dan pada bulan Februari 2002 sebanyak 11 rumah orang Kristen dibakar. Orang Kristen di negara ini berjumlah sekitar 12,5 % dari total penduduk.

"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni  dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14)

^_^*


Sabtu, 12 Januari 2013

Perusakan, Penutupan, Pembakaran Tempat Ibadah (Gereja) di Indonesia

Selama pemerintahan Presiden Republik Indonesia :

1. Soekarno


17 Agustus 1945 s.d. 7 Maret 1967: 2 gereja.
(rata-rata per bulan = 0,008 gereja)

2. Soeharto


7 Maret 1967 s.d. 21 Mei 1998: 456 gereja.
(rata-rata per bulan = 1,19 gereja)

3. Habibie


21 Mei 1998 s.d. 20 Oktober 1999: 156 gereja.
(rata-rata per bulan = 9,18 gereja)

4. Abdurrahman Wahid


20 Oktober 1999 s.d. 23 Juli 2001: 232 gereja.
(rata-rata per bulan = 11,05 gereja)

5. Megawati Soekarno Putri


23 Juli 2001 s.d. 11 Oktober 2004: 114 gereja.
(rata-rata per bulan = 2,92 gereja)

6. Susilo Bambang Yudhoyono


20 Oktober 2004 s.d 28 Juli 2005: 8 gereja.
(rata-rata per bulan = 0,89 gereja)

Total sampai Juli 2005
= 968 tempat ibadah (gereja) di INDONESIA

dirusak, ditutup, dibakar!

"Pembalasan adalah hak-Ku. AKU-lah yang akan menuntut pembalasan." Dal lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya. Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup" 
(Ibrani 10:30-31)

"Kasihanilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu."
(Lukas 6:27-28)
sumber: FKKS/FKKI

Jumat, 11 Januari 2013

KESAKSIAN KU

"Selamat dari Maut"


Pada tanggal 11 Januari pukul 11.05 aku pulang dari sekolah. Aku pulang dua kali naik angkutan. Aku bersama teman satu kelasku, sahabatku itu lah kata yang tepat. Aku dan sahabatku menaiki angkutan ke dua. Temanku pun turun tak lama kami menaiki angkutan tersebut. Aku melihat ada satu angkutan jenis yang sama ingin melampaui angkutan yang aku tumpangi. Saat itu, supir yang ada di angkutan yang aku naiki ingin mendahului angkutan yang satu lagi. Kebetulan pasar itu ada dua dan berbeda arah. Dan ditengah-tengah pasar terdapat pohon-pohon yang bawahnya sudah disemen.

Angkutan yang aku naiki melaju kencang dan dihampiri dengan angkutan yang satu lagi berjalan ke sebelah kanan angkutan ku. Saat melaju kencang, aku melihat orang bapak yang lagi mengendarai motor di depan kami, tetapi sedikit ditengah. Aku berpikir bahwa bapak itu akan kena dengan angkutan kami, dan aku merasa supir itu pun berpikiran yang sama. Karena tidak terkendali, pada pukul 12.05 angkutan yang aku naiki naik ke semen tempat pohon-pohon di tengah pasar itu dengan kecepatan tinggi. Sehingga menabrak beberapa pohon yang ada di situ. Aku kaget dan menutup mata ku sambil menahan sakit, aku pasrah, dalam hati aku masih ingin hidup. Tabrakan itu sungguh hebat, kebetulan aku duduk dekat sisi mobil yang menabrak pepohonan itu. Dan melihat kondisi tabrakan itu, seharusnya angkutan itu terbalik. Tapi Tuhan tidak mengizinkan hal itu.

Setelah aku membuka mata, aku menyadari Tuhan masih memperbolehkan aku menikmati nafas yang Ia berikan kepadaku. Kepalaku terbentur pegangan besi yang ada di belakang kepalaku. Hantaman itu sungguh kuat. Tapi anehnya aku tidak merasakan sakit sedikit pun.  Hanya benturan di kepala karena tangan seseorang yang disampingku mengenai kepalaku lah yang aku rasakan. Dan sedikit leherku keseleo, sarafnya terasa tegang dan aku sedikit mengeluarkan darah dari mulutku. Angkutan tersebut berasap dan semua panik karena ada kemungkinan angkutan itu akan terbakar. Semua saling dorong untuk keluar dari angkutan. Untunglah semua selamat walaupun pada luka-luka. dan angkutan itu tidak terbakar.

Aku gemetaran dan menenangkan diriku agar tidak panik. Kemudian seorang bapak dengan jenis angkutan yang sama memberi pertolongan kepada kami dan menawarkan untuk mengantar kami pulang. Aku dan korban lainnya (kebanyakan anak SMP) naik ke angkutan itu. Saat berjalan ke angkutan itu, aku melihat angkutan yang kami tumpangi sangat parah, dan ternyata saat tabrakan itu kaca yang di belakangku pecah, dan aku langsung melihat apa ada yang kena kaca pada bagian belakangku, tetapi tidak ada sedikitpun yang tergores kaca itu. Aku bertanya kepada adik-adik yang di dekat ku apa mereka baik-baik saja. Untunglah, mereka mengatakan tidak luka parah. Dan mereka menawarkan air minum kepadaku, namun aku menolaknya karena mungkin mereka lebih membutuhkannya.

Saat di angkutan itu, aku menangis dan berkata dalam hati "Terima kasih Bapa, aku masih Tuhan izinkan untuk bernafas, masih bisa membuka mata, masih bisa mengatakan pada orang tua bahwa kami baik-baik saja, masih bisa mengucap syukur karena kami masih hidup dan masih bisa menikmati kehidupan ini. Dan juga korban yang lain masih hidup. Kiranya peristiwa ini membuat kami semakin ingat kepada-Mu, dan bapak yang menolong kami ini di beri suka cita yang luar biasa." Dan aku yakin Tuhan masih membutuhkan ku melakukan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Semua pun sampai ke rumah masing-masing. Setelah aku sampai di rumah, aku langsung memeluk ibuku dan mengatakan aku masih di beri Tuhan nafas-Nya. Karena tadi aku mengalami kecelakaan kataku kepada ibu. Aku menangis dan ibuku juga menangis. Walaupun sakit masih sangat terasa namun yang paling penting adalah aku masih hidup hingga saat ini.

Terima kasih Bapa, Yesus dan Roh Kudus, aku merasakan uluran tangan-Mu yang menyelamatkan ku. Aku bersyukur atas peristiwa itu, karena Tuhan selalu menyanyangiku dan yang lainnya.
Terima kasih Bapa ku ucapkan selamanya, Puji Tuhan, Puji Tuhan, Terima kasih Yesus. Haleluya... Amin.. ^_^*


Kamis, 10 Januari 2013

MARTIR TERSEMBUNYI (The Voice Of The Martyrs)



Martin Kristen adalah "seorang yang memilih untuk menderita sampai mati daripada menyangkal Kristus atau karya-Nya; yang mengorbankan sesuatu yang sangat penting untuk melebarkan Kerajaan Allah; dan yang bertahan dalam penderitaan yang hebat karena menjadi saksi Kristus.

1. ALBAN (Martir Inggris Pertama)

Dalam sejarah kerajaan Roma, salah satu penganiayaan terburuk atas orang-orang Kristen terjadi pada masa Dioklesia (284-305 M). Keinginannya untuk mengembalikan agama berhala Romawi menyebabkan terjadinya penganiayaan besar-besaran terhadap orang Kristen. Inilah penganiayaan terbesar dan yang terakhir di masa kerajaan Roma.

Salah satu korban Dioklesia adalah seorang Kristen bernama Alban. Mulanya Alban adalah seorang kafir. Suatu hari seorang pendeta Kristen bernama Amphibalus membagikan kebenaran Kristus kepadanya.

Karena imannya, Amphibalus dikejar-kejar para penguasa dan seperti Rahab yang menyembunyikan dua pengintai yang diutus melihat tanah Perjanjian, Alban pun menyembunyikan Amphibalus di rimahnya.

Ketika para serdadu tiba untuk mencari Amphibalus di rumahnya, Alban mengaku dirinya sebagai Amphibalus supaya Amphibalus sendiri punya cukup waktu untuk melarikan diri. Kebohongan Alban segera diketahui dan pemerintah memerintahkan untuk mencambuk lalu memenggal kepalanya.

Orang yang telah ditunjuk untuk mengeksekusi Alban tiba-tiba bertobat dan memohon kepada Alban supaya  ia boleh mati untuknya atau dengannya. Akhirnya, ia pun dihukum mati bersama dengan Alban. Keduanya dipenggal pada 22 Juni 287.

Kota St. Laban's di Hertfordshire, Inggris, diberi nama St. Alban's untuk mengenang Alban karena keberaniannya menyerahkan nyawanya bagi temannya (Yohanes 15:13). Apa yang kita lakukan jika para petugas datang ke pintu kita mencari pendeta kitauntuk dibunuh?

Bahkan hari ini, saat orang-orang Kristen di negara-negara terlarang dipenjara karena iman mereka, pelayanan mereka tidak berhenti sampai di situ. Pendeta Wumbrand mendapat hak istimewa melihat Letnan Grecu yang menginterogasi dirinya di penjara, meletakkan imannya pada Yesus.

Doa-doa kita dapat menyiapkan hati para pengeksekusi, penginterogasi dan penjaga penjara bahkan para pemimpin bangsa!

2. Justin Sang Martir

Umat Kristen abad pertama disebut sebagai 'atheis' oleh pemerintah Roma. Mereka dieksekusi karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi. KeKristenan merupakan perbuatan ilegal.

Flavius Justinus dilahirkan pada masa itu. Sebagai seorang yang berpendidikan tinggi, ia mempelajari berbagai filosofi Yunani yang lazim. Tapi, hanya kehampaan yang diperolehnya. Pada tahun 132 M, seorang pria tua dengan sabar membawa Justin kepada Kristus, ia menjelaskan nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias.

Dengan sepenuh hati dan seluruh otaknya, Justin kemudian menjelaskan keKristenan sebagai filosofi sejati. Dengan mempertaruhkan nyawanya, ia secara terang-terangan mendebat orang-orang terkenal yang tidak percaya. Ia menulis dokumen yang mengesankan, sebanyak 8.000 kata, kepada Kaisar, ia membela dan menjelaskan hal keKristenan dan Kerajaan Allah.

Justin dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Setelah meninggal, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi "martir" yang juga berarti "saksi." Justin Martir bukan saja seorang saksi bagi orang-orang Romawi penyembah berhala, dia juga seorang saksi bagi kita....sekarang.l enam

3. Henry Martyn

"Sekarang biarkan saya terbakar untuk Tuhan!" Henry Martyn berkata pada saat ia menginjakkan kakinya di Calcutta pada bulan April 1806. Henry meninggal enam tahun kemudian pada usianya yang ke-31. Ia mengabdikan dirinya untuk melayani pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh dan setia selama 6 tahun itu.

Pendeta Charles Simeon telah membangkitkan ketertarikan Martyn untuk memberitakan Injil di daerah Asia Timur setelah ia menceritakan misi yang dilakukan oleh Willian Carey di India.

Perusahaan Inggris (EIC) di India tidak menyukai keberadaan seorang misionaris di tempat mereka. Mereka memandang misionaris sebagai ancaman yang dapat mempengaruhi kepercayaan orang lokal di mana hal tersebut dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi bisnis mereka. Charles Simeon diam-diam bekerjasama dengan Charles Grant sebagai pimpinan dari EIC untuk menempatkan para misionaris di India. Selain, mengabarkan Injil kepada orang inggris di India, mereka juga mengabarkan Injil kepada penduduk setempat. Henry Martyn adalah salah satu dari beberapa orang yang ditunjuk untuk pergi ke India sebagai misionaris yang mewakili EIC.

Henry berlayar dari Inggris dan meninggalkan keluarganya, temannya, dan Lydia, wanita yang dicintainya. Setibanya di India, ia menghabiskan waktu selama lima bulan tinggal di Serampore sambil menunggu di mana ia akan ditempatkan. Ia tinggal bersama Rev. David Rowan dan keluarganya. Brown adalah seorang misionaris dari Benteng William di calcutta dan seorang Yahudi yang memimpin penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa Asia Timur. Grub misionaris William Carey juga berada di serampore dan Martyn bertemu dengannya.

Pada saat Henry berada di Asia, ia menerjemahkan Alkitab perjanjian baru dan buku tentang doa dari gereja Anglikan ke dalam bahasa India. dengan menggunakan biaya sendiri, mendirikan sejumlah sekolah bagi penduduk lokal. Ia menjadi seorang misionaris yang dapat mengabarkan Injil kepada penduduk lokal. Ia sering mendapat ancaman akan dibunuh. Martyn juga menerjemahkan kitab Perjanjian Baru dan kitab Mazmur ke dalam bahasa Persia.

Kesehatan Martyn menjadi semakin memburuk. Ia menderita penyakit TBC yang juga telah merenggut nyawa kedua orang tua dan adiknya. Dokter menganjurkan supaya ia melakukan perjalanan dengan kapal untuk memperbaiki kondisi kesehatannya. Pada bulan Januari tahun 1811 ia meninggalkan India menuju Persia (sekarang bernama Iran). Ia beristirahat di pegunungan daerah Shiraz sampai sebagian tenaganya pulih kembali. Martyn tinggal di sana selama satu tahun dan ia menghaluskan bahasa Persia dalam Alkitab Perjanjian Baru. Ia sering berdiskusi dengan pemeluk 'agama lain.'

Martyn kembali ke Inggris untuk memulihkan kesehatannya. Setelah itu ia pergi ke Konstantinopel (Turki). Ia menginggal di Turki karena penyakitnya dan dikuburkan pada tanggal 16 Oktober 1812.

4. Roy Pontoh (Martir Kecil Berjiwa Besar)

Kerusuhan di Ambon telah menelan banyak korban jiwa. Roy Pontoh adalah salah seorang remaja Kristen yang mati pada usianya yang masih belia, 15 tahun, karena imannya kepada Kristus.

Sepulang mengikuti sebuah retreat remaja di Field Station Fakultas Perikanan Unpatti di Hila bagian utara pulau Ambon, imannya diuji. Di tengah-tengah perjalanan, rombongan terjebak oleh kerusuhan pertama antar umat Muslim dan Kristen sehingga mereka harus berhenti di tengah jalan.

Pada saat itulah mereka didatangi oleh sejumlah orang bersenjata yang memaksanya menyangkal Kristus. Roy Pontoh menjawab,"Beta Laskar Kristus!" (artinya: Saya Laskar Kristus, yang juga menjadi tema retreat). Mendengar jawaban itu, kelaplah sang penyerang yang kemudian mengayunkan sebilah pedang menyabet tubuh tubuh Roy. Roy tersabet dan mencoba bertahan. Ia dipaksa lagi oleh penyerang untuk menyangkal imannya. Namun, jawabannya tetap. "Beta Laskar kristus!" Tak ayal sabetan pedang pun kembali diayunkan ke tubuhnya, merobek perutnya. Seketika itu pula ia pulang dan disambut oleh Bapa di Surga dalam kemuliaan-Nya.

5. Tahir Iqbal

Tahir Iqbal adalah seorang Kristen berkebangsaan Pakistan. Ia hidup dan meninggal seturut dengan Wahyu 2:10, "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."

Tahir berasal dari keluarga muslim tradisional. Ia bekerja di Angkatan Udara Pakistan dan kelihatannya masa depannya terjamin. Namun, karena penyakit, separuh badannya lumpuh dan ia harus menggunakan kursi roda. Ia akhirnya dibuang oleh keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan makannya, ia membuka toko reparasi jam.

Suatu saat ada orang-orang Kristen yang baik terhadapnya dan memberinya sebuah Alkitab, ia pun mulai membacanya. Tiga bulan kemudian, Tahir menjadi seorang Kristen dan sering bersaksi kepada pembelinya. Dan ia memberi pelajaran gratis bagi anak-anak. Hal ini membuat imam 'agama lain' marah karena pendapatannya dari mengajar menyusut karena kebaikan hati Tahir. Suatu saat imam ini mendapati Tahir menulis catatan-catatan dalam bahasa Inggris dalam Qur'annya. Hal tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan dosa.

Ia melaporkan Tahir kepada polisi. Akhirnya Tahir dituntut karena telah menghina nabi orang itu. Menurut hukum agama orang itu, ia harus dihukum mati. Pada tahun 1990 hakim memenjarakannya kembali, meskipun uang tebusan sudah disediakan, ia tetap belum dibebaskan. Selama 19 bulan berikutnya, Iqbal ditempatkan dalam sel yang sangat kecil. Ia berusaha untuk mendapatkan Alkitab dan mendistribusikan 20 Alkitab dalam penjara.

Meskipun telah menulis surat kepada pemerintah yang berwenang, Tahir Iqbal tetap berada dalam penjara dan menderita muntah darah. Akibatnya ia meninggal dalam penjara karena luka-luka yang dideritanya akibat dianiaya maupun diracuni. Ia dikubur dengan cara 'agama lain' dan doa pemakaman dibacakan oleh imam yang sebelumnya telah menuntut dan melukainya.

Selama berada dalam penjara Tahir Iqbal seringkali diberi janji akan dibebaskan segera jika ia mengingkari iman Kristianinya. Ia menanggapi, "Saya lebih baik mencium tiang gantungan, saya tidak akan pernah menyangkal iman saya."

Apa tanggapan kita terhadap tantangan semacam itu? Siapkah kita mati demi Yesus Kristus? Bersediakah kita menyangkal diri kita sendiri, memikul salib kita dan mengikuti-Nya? Inilah jalan menuju kehidupan! 

6. Dr. Robert J. Bateman

Robert Bateman, pendiri Central City Mission di Jacksonville, Florida, adalah seorang hamba Tuhan yang tidak takut mengotori tangannya untuk melayani Tuhan. Secara pribadi, Bateman datang dari Inggris untuk meletakkan dasar bagi pelayanan di kota itu, tempat di mana para pelaut mabuk menghabiskan waktu di rumah-rumah tato, bar dan pelacuran. Sementara membagi Injil, ia membagian ribuan makanan, memberi pakaian orang-orang yang kekurangan, menjenguk mereka yang di penjara dan memberi tempat berteduh bagi tuna wisma. Ia dijuluki orang yang memberikan sinar kemanusiaan lebih dari orang lain di Jacksonville.

Sebuah surat bernada putus asa dari seorang gadis yang bekerja di sebuah rumah bereputasi buruk memaksa Bateman kembali ke Inggris untuk mempelajari metode pekerjaan sosial Kristen. Dalam perjalanan untuk menyelidiki tempat-tempat kejahatan di London, sang Dokter juga berkotbah untuk kebangkitan dalam kebaktian-kebaktian di gereja-gereja Inggris.

Dalam perjalanan pulang ke Amerika, ia mengadakan satu-satunya kebaktian di atas kapal laut yang dihadiri oleh jemaat sebanyak 2207 orang, dan diakhiri dengan sebuah lagu favorit, yakni "Nearer my God to Thee" (Semakin dekat pada-Mu ya Allahku). Malam itu, pukul 11.45, kapal yang bernama Titanic itu, menghantam bongkahan es. Kala Bateman mengantar saudari iparnya ke sekoci penolong ia berkata, "Jangan gugup, Annie. Peristiwa ini akan menguji iman kita. Aku harus tetap tinggal dan membiarkan para wanita pergi. Seandainya kita tidak bertemu lagi di dunia ini, kita akan bertemu lagi di surga." Lalu ia melemparkan sapu tangan ke arah sekoci yang sedang diturunkan ke laut sambil berkata, "Kenakan sapu tangan itu di lehermu supaya tidak pilek."

Dr. Bateman mengumpulkan sekitar lima puluh laki-laki di atas buritan kapal dan memberitahu mereka untuk bersiap menghadapi kematian. Ia memimpin mereka dengan doa dan sementara band menaikkan lagu favoritnya, yaitu Semakin dekat Pada-Mu ya Allahku. Kapal besar itu mulai tenggelam.

Film dan buku-buku tentang Titanic diakhiri dengan kematian. Sampai nafas penghabisan, Robert Bateman membawa orang-orang pada kehidupan. Kiranya kita pun melakukan hal serupa.

Akan saya sambung lagi, sampai disini dulu. Uda lelah ini tangan. Terima kasih. ^_^*