Jumat, 18 Januari 2013

KACA MATA KASIH


Ini Medan, bung! Adalah sebuah ungkapan yang menunjukkan betapa kerasnya kehidupan di ibu kota Sumatera Utara ini. Udara yang panas cenderung membuat orang akan mudah terbakar emosi, sehingga memang tidak mudah untuk berlalu lintas di sana bagi pendatang. Kita pun tahu cuplikan sebuah lagu yang kemudian dijadikan “branding” untuk sebuah bentuk kehidupan serba sulit di ibu kota Jakarta. “Siapa suruh datang ke Jakarta”, demikian bunyinya. Sementara banyak orang mendambakan kehidupan yang lebih layak dengan datang ke ibu kota, tetapi ternyata tingkat kesulitan yang tinggi dan semakin tidak pedulinya orang terhadap sesamanya membuat perjuangan di sana kerap menghasilkan air mata bagi orang-orang yang hendak mencoba mencari penghidupan lebih baik ketimbang di daerah sendiri. “Kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota”, demikian bunyi salah satu ungkapan lainnya. Di tengah-tengah kerasnya kehidupan manusia pada masa kini telah mengakibatkan ketimpangan sosial. Orang miskin semakin banyak, orang-orang yang tersisih semakin menderita, pengangguran semakin meningkat dan makin banyak orang yang merasa tertindas akibat struktur yang tidak adil. Di tengah-tengah kehidupan seperti itu, Tuhan memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagi orang-orang kecil dan terhina.

Tuhan Yesus telah memberikan keteladanan secara langsung bagaimana kita seharusnya menjalani hidup ketika kita dikuasai dan digerakkan oleh kasih. Sepanjang perjalanan hidup-Nya di muka bumi ini Yesus terus menunjukkan empatinya terhadap penderitaan manusia. Dia rela disiksa hingga mati di atas kayu salib untuk menggantikan kita yang seharusnya layak menerima itu. Keselamatan bagi seluruh umat manusia, itupun lahir dari kasih yang begitu besar dari Allah kepada manusia ciptaan-Nya.

Jika Tuhan adalah kasih, dan Dia menyatakan kasihnya secara luar biasa bagi kita, dan kita mengaku sebagai anak-anak-Nya, maka sudah seharusnya kitapun mencerminkan sebuah sikap yang sama pula. Di saat orang-orang semakin tidak peduli terhadap sesamanya di akhir zaman, ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan sebuah sikap berbeda ketika kasih Kristus menguasai dan menggerakkan diri kita. Sebuah kasih yang mendasari perbuatan kita untuk menolong orang lain, siapapun mereka, bukan saja akan menjadi berkat tersendiri bagi mereka, tapi itu juga akan membuat kita dihitung sedang melakukan sesuatu untuk Tuhan. Perhatikan di sekeliling anda, sudahkah anda peduli dengan permasalahan mereka hari ini? Mengapa tidak mulai dari sekarang untuk melakukan sesuatu??

^_^*

Kutipan : Matius 25:40
sumber : http://www.gkpi.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar