Filipi 2: 4-5
Perkataan
“Urus saja urusanmu sendiri”, “ngapain memikirkan orang lain, diri saya sendiri
saja tidak bisa saya urus” dan lain lain yang mirip dengan itu, sudah biasa
kita dengarkan pada zaman ini. Orang-orang tidak mau lagi terlibat dengan
urusan orang lain. Atau kecenderungan yang terjadi adalah oleh karena
kepentingan sendiri atau kelompoknya tega melakukan tindakan kekerasan terhadap
orang lain atau kelompok lain yang tidak sesuai dengan keinginannya atau
keinginan kelompok.
Saya juga pernah mengalami sebuah kejadian di
mana saya di datangi orang yang mengaku utusan perusahaan untuk memperbaiki
elfiji di rumah. Sambil menawarkan produk, dia berusaha supaya saya mengganti
perlengkapan elfiji. Walaupun saya sudah mengelak karena kebetulan peralatannya
baru saja saya ganti. Tapi dia selalu berusaha, dengan menawarkan bahwa produk
yang dia jual itu lebih bagus dan aman. Saya pun terpengaruh juga dan akhirnya
saya membelinya.
Bukan hanya disitu saja, setelah
transaksi selesai, dia juga mengaku bahwa keluarganya dalam keadaan sakit dan
memohon untuk di doakan, lalu kami pun berdoa. Namun setelah itu, ia meminta
bantuan dana untuk pengobatan keluarganya tersebut. Dari situ saya mulai
curiga, ini orang mau mengambil kesempatan dari orang lain. Akhirnya saya pun
mempersilahkan mereka untuk keluar dari rumah.
Apa yang saya lihat adalah “demi memenuhi
kepentingan sendiri, lalu dengan cara apa pun berusaha untuk mendapatkannya,
tidak perduli itu benar atau salah.” Bahkan dengan memakai atribut agama pun
dia tidak perduli.
Inilah yang mau dikatakan renungan kita
supaya jangan hanya memperhatikan kepentingannya sendiri. Sebab hidup yang
hanya mementingkan diri sendiri tidak baik. Tetapi bagaimana kita menaruh pikiran
dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Dengan menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat di dalam Kristus, maka di dalam diri kita aka nada kasih, satu jiwa
dan satu tujuan, dan tidak mencari kepentingan sendiri. Dengan demikian akan
ada nasehat, penghiburan dan persekutuan, serta belas kasihan. Jika ini yang
terjadi maka nampaklah hubungan yang harmonis, bersemangat dan penuh dengan
jiwa untuk saling membantu. Sehingga kita pun akan disinari kemuliaan Allah.
^_^*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar