Minggu, 20 Januari 2013

Perjalanan Sebuah Gelas



Ilustrasi :

Sebuah keluarga tinggallah seorang nenek dan seorang kakek. Anak-anaknya sudah pergi merantau ke tempat yang sangat jauh. Lima tahun sekali, itulah hal yang tepat dimana mereka akan pulang. Hari ini adalah hari ulang tahun nenek. Kakek bingung mau memberikan apa. Karena setahunya jika seorang berulang tahun pasti akan diberi sesuatu. Karena si kakek bingung ingin memberikan apa, ia pun bertanya kepada nenek.
"Apakah sesungguhnya yang akan ku berikan pada hari ulang tahun mu?" tanya kakek itu. Lalu si nenek menjawab, "Baiklah kiranya kita berjalan-jalan ke tempat yang mewah dan indah. Sesungguhnya aku sangat ingin ke sana." Kakek pun menuruti permintaan nenek dan pergi ke tempat yang sungguh mewah. Disana banyak yang berjualan emas, berlian, perak, antik dan sebagainya. Saat si nenek berjalan menuju tempat emas, kakek melihat sebuah gelas yang di bungkus dengan kaca. Ia melihat gelas itu sungguh amat cantik dan indah. Kakek pun berencana akan memberikan nenek gelas tersebut. Ia pun membelinya.

Sesampainya di rumah si kakek memberikan hadiah tersebut. Lalu nenek membukanya dan tersenyum. Ia pun pergi ke kamar dan mengambil gelas itu dari pembungkusnya dan memandangi gelas itu. Tiba-tiba gelas itu berbicara kepadanya, "Sesungguhnya, dulu aku bukanlah seindah ini. Gelas pun bercerita, "Sebelum aku seperti ini, tahukah kamu bahwa aku adalah tanah yang di pijak-pijak oleh orang-orang yang melewati aku. Aku sungguh sangat hina. Kemudian seseorang mengambilku dari tempat itu. Aku berpikir bahwa aku akan hidup lebih baik. Namun ternyata mereka membentukku dan memutar-mutar aku, sehingga aku merasa sangat pening. Kemudian mereka membakarku, hingga aku menangis kesakitan. Tapi pemilik ku berkata, "belum selesai." Ia pun membakarku kembali. Setelah itu, aku di cat dan diukir dengan tinta panas. Aku menangis lagi. Derita yang ku alami hampir tidak dapat ku tahan lagi. Namun pemilikku berkata, "belum selesai." Aku pun dibersihkan kembali, diindahkan, hingga aku sangat berharga seperti ini. Kini, aku menjadi tinggal di rumah mewah. Bukan lagi di tempat kotor. Mareka selalu membersihkan aku karena aku sangat berharga."

Makna dari cerita diatas bahwa hidup tidak pernah jauh dari penderitaan, cobaan, godaan. Bahkan penderitaan tidak memandang situasi, siapa yang akan menerimanya. Sekarang bagaimana kesabaran kita menghadapi penderitaan tersebut. Allah mengambil kita dari tempat yang hina, dan kita di buatnya sangat berharga di mata-Nya. Namun, kita harus bertahan dalam penderitaan. Cobaan, penderitaan berasal dari dunia. Dunia adalah ciptaan Allah. Berarti besarnya cobaan tidak akan pernah lebih besar dari besarnya Allah. Ciptaan tidak akan lebih hebat dari pada penciptanya.

Jadi, jikalau kita bersabar kita akan di letakkan di rumah yang amat mewah yaitu surga. Janganlah bersungut-sungut, dan syukurilah masalah karena itu membuat kesabaran, iman kita semakin kuat. Amin ^_^*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar