2 Kronika 16:9a
Ada
seorang ibu yang baru masuk Kristen dan ia sangat rajin mempelajari bagaimana
hidup sebagai orang Kristen. Kalau dia belajar kepada Pendeta, ia juga selalu
mencatatnya dalam buku catatannya, termasuk bagaimana berdoa. Ia juga adalah
orang yang sangat rajin berdoa dan doa-doanya selalu ia catat dalam buku
catatan doanya. Dalam catatan doanya ini ia sudah membagi-bagi mana doa makan,
doa siang, doa mau makan, doa mau berangkat tidur dan berbagai doa yang lain.
Kalau ia mau makan misalnya ia akan membuka doa makan yang sudah dibuatnya
sebelumnya, maklumlah ia belum lancar berdoa sehingga kalau mau berdoa ia harus
membuka dulu buku doanya.
Suatu hari ia berangkat ke pasar belanja
keperluan rumah, dan setelah selesai belanja ia pulang naik angkutan umum. Sewaktu
di perjalan pulang ia melihat jam tangannya dan alangkah terkejutnya ia, jam
sudah menunjukkan pukul dua belas dan biasanya waktu itu adalah waktunya untuk
berdoa siang. “aduh, ini gara-gara kelamaan di pasar ini, jadinya terlambat
begini” pikirnya. “Tapi nggak apalah, pendeta bilang, berdoa itu tidak mengenal
tempat untuk berdoa, sekarang sudah waktunya berdoa” lalu ia merogoh tasnya
untuk mengambil buku doanya, dan… bukunya doanya tidak ada, ia lupa membawanya.
“Selesailah sudah, aku tidak tahu berdoa kalau buku
doa itu tidak ada, kalau aku tidak berdoa, pastinya Tuhan akan marah kepadaku,
bagaimana ini?” Akhirnya, ia melipat tangannya dan dengan ketulusan hati ia
berdoa: “Tuhan, Engkau tahu bahwa setiap pukul dua belas aku selalu berdoa
kepadaMu, tapi Tuhan Engkau tahu, kalau aku tidak membaca buku doaku, aku tidak
tahu mengucapkan kata-kata doaku, yang aku tahu bahwa doaku untuk pukul dua
belas ada di halaman 10 bagian doa harian, itulah doaku kepadaMu Tuhan, Amin” Datang jawaban dari Tuhan: “ Dari semua doa yang saya dengar sepanjang
hari ini, hanya doa ibu inilah yang paling tulus”
Ketulusan hati, itulah yang diinginkan Tuhan
dari kita. Bukan tampilan luar. Setiap orang yang denggan sungguh-sungguh
tergantung kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kekuatan kepadanya untuk
hidup dan melakukan setiap aktivitas hidupnya. Jadi kalau ada pertanyaan, dari
bagaimana kita memperoleh kekuatan? Jika kita dengan kesungguhan dan ketulusan
tergantung pada Tuhan.
^_^*
Tuhan memberkati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar