Selasa, 15 Januari 2013

NEGARA TIDAK AMAN (Hostile Area)

INDIA


Keanekaragaman bahasa, ras, etnis, dan agama di India berjalan terhuyung-huyung. Dalam tahun-tahun terakhir beberapa negara bagian India dicemaskan oleh kekerasan agama saat kelompok radikal Hindu mengadakan konflik terbuka secara meningkat terhadap orang-orang Kristen. Pada bulan Januari 1999, misionaris Australia, Graham Staines dan dua anak laki-lakinya dibakar sampai mati oleh kelompok radikal Hindu di sebelah timur laut negara bagian Orissa.

Orang Hindu yang bertobat menjadi Kristen seringkali diusir dari keluarga mereka dan mengalami kemiskinan dan pengasingan. Dalam tahun terakhir dilaporkan terhadap beberapa pendeta dan pastor dipukuli, biarawati diserang dan diperkosa, dan kekerasan lainnya yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di Orissa dan Gujarat.

Umat Kristen berjumlah 2% dari 1,113 milyar penduduk India dan ribuan umat Kristen mengalami penganiayaan.

CHECHNYA (RUSIA)


Saat pemberontakan Chechnya berjuang bagi kemerdekaan dari Rusia, orang-orang Kristen menjadi sasaran mereka dan semakin meningkat dalam tahun 1999. Pemimpin Gereja Babtis Grozny, Aleksandr Kulakov, berumur 65 tahun, dilaporkan telah dipenggal kepalanya tahun 1999. Kepala tersebut dipajang disebuah pasar setempat. Meningkatnya orang-orang Kristen yang menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan brutal terus-menerus di Chechnya menyebabkan hampir seluruh penginjil Kristen di Grozny melarikan diri ke Rusia sebelah selatan untuk mendirikan pemukiman baru. Jemaat Grozny yang terisolasi sekarang terdiri kurang dari 100 wanita lanjut usia dan para yatim piatu.

KOLOMBIA


Orang-orang Kristen di Kolombia telah menjadi sasaran Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Revolutionary Armed Forces of Colombia-FARC), para pemberontak petani pengikut paham Marxist Leninist yang didirikan oleh pemimpin gerilyawan terkenal Tiro Fijo pada tahun 1964. Angkatan bersenjata ini beroperasi secara nasional dan mengendalikan ribuan hektar ladang obat bius. Presiden Andres Pastrana menyerahkan FARC secara efektif kendali atas daerah selebar lebih dari 24.000 km kuadrat di selatan Kolombia bagian tengah. Para misionaris menyatakan keprihatinan mereka terhadap keamanan para pendeta dan orang-orang percaya yang berada di zona ini.

Dalam bulan Oktober 1999, para gerilyawan mengeluarkan perintah pemberhentian bagi semua gereja dan pendeta penginjil, yang dapat berarti bahwa kehidupan mereka berada dalam bahaya jika mereka tetap melanjutkan kegiatan mereka. Beberapa gereja telah ditutup di daerah ini.

Gereja yang diijinkan mengadakan kebaktian  diberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore. Aktivitas keagamaan publik juga telah dilarang.

INDONESIA


Negara ini adalah negara dengan pulau terbanyak di dunia dengan sekitar 13.500 pulaunya dengan ragam etniknya yang besar pula dari 220 juta jiwa penduduknya. Di beberapa pulau, termasuk pulau utama Jawa, banyak gereja-gereja yang dihancurkan atau dibakar. Tak sedikit dari gereja-gereja itu masih kesulitan mendapatkan ijin pembangunan kembali atau renovasi gedung.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, dilaporkan sudah ratusan gereja diserang orang-orang 'agama lain' dari kelompok fundamental dan sejumlah orang Kristen mati terbunuh atau teraniaya, juga hamba Tuhan atau aktivis yang dipenjara. KeKristenan dianggap hal yang asing dan 'membahayakan' ajaran umat beragama lain. Anggapan tersebut banyak mendasari sejumlah perusakan tempat ibadah dan penganiayaan.

Kekacauan besar sepanjang sejarah negeri ini terjadi ketika tindakan brutal kelompok fundamental menyebabkan jutaan orang Kristen menjadi pengungsi dan terbunuh dalam jumlah yang sangat besar. Upaya mendirikan negara berdasarkan 'hukum agama mayoritas' oleh kelompok fundamental seringkali disertai kekerasan meskipun ditentang oleh kelompok 'agama mayoritas nasionalis' dan kaum masionalis.

Kelompok 'agama mayoritas' dalam negara ini mendapat perlakuan khusus dari pemerintah sedangkan kegiatan orang Kristen cukup terbatas, seperti kesulitan dalam mendapatkan ijin membangun gereja dan melakukan aktivitas kerohanian di sejumlah tempat. Sedangkan, di Pulau Bali dengan 'agama mayoritas lainnya' pengakuan iman Kristiani juga menghadapi tantangan iman. Di Bali, KDP telah menjumpai puluhan orang Kristen yang diusir dari desanya karena berpindah iman dari 'agama mayoritas lain' dan pada bulan Februari 2002 sebanyak 11 rumah orang Kristen dibakar. Orang Kristen di negara ini berjumlah sekitar 12,5 % dari total penduduk.

"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni  dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14)

^_^*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar