KEBAHAGIAAN DAN KEMURAHAN

 

Orang yang memiliki hati yang penuh kemurahan akan tampak dari simpati yang ditunjukkan kepada orang-orang yang sakit, menderita dan berdukacita yang dilihatnya dengan memberikan pertolongan praktis, misalnya : mengobati, memberikan bantuan keuangan dsb.

Contoh orang yang murah hati diceritakan oleh Yesus dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati. Yang secara suku bangsa dan berbudaya berbeda, bahkan orang Samaria dianggap kafir oleh orang israel. Kemurahan hati orang Samaria itu terlihat begitu ia bertemu dengan orang yang sekarat dalam perjalanannya.   Ia rela perjalanan bisnisnya tertunda, bahkan berkorban keuangan dan ambil resiko menolong orang yang tidak ia kenal. Bagi dia orang yang sekarat itu adalah sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Orang-orang yang murah hati memiliki prinsip hidup : “Kalau saya bisa menolong hari ini, kenapa harus ditunda besok.”

Sementara orang Lewi dam Imam yang tahu kebenaran dan kelihatannya saleh, ternyata tidak memiliki kemurahan hati. Mereka menghindar dari tanggung jawab terhadap sesama. Orang-orang yang merasa hidupnya kudus ini sebenarnya orang-orang yang jahat. Yang melihat sesamanya dalam ‘kaca mata’ ekonomi. Kalau menguntungkan aku akan menolong, tetapi kalau resikonya besar lebih baik aku hindari. Inilah hati jahat yang berjubahkan kesalehan.

Orang yang murah hati juga akan mudah memberikan pengampunan kepada orang-orang yang berbuat jahat kepadanya. Ia bersedia menghapus kesalahan orang lain dan memulihkan hubungannya yang rusak. Orang-orang yang murah hati akan mudah ‘menata’ hatinya terhadap berbagai konflik sehingga dengan cepat akan memberikan maaf kepada orang yang bersalah kepadanya.

Kemurahan hati adalah karakter Kristus yang bisa kita miliki jika kita bersedia membangun kebiasaan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan yang ada disekitar kita dan memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita.

Kenapa kita bisa berbahagia ketika bermurah hati? Karena kita akan menerima kemurahan Allah. Kemurahan hati adalah benih unggul yang kita taburkan, sehingga ada kepastian bahwa kita akan menuai kemurahan juga. Di samping itu kemurahan hati adalah sifat mulia yang seharusnya ada dalam diri anak-anak/ warga kerajaan Allah yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Allah. 

Melalui kisah orang Samaria dapat kita simpulkan bahwa kebahagiaan bukan terletak pada jumlah yang kita terima, sebaliknya kebahagiaan terletak pada jumlah yang kita berikan.

^_^*