Jumat, 11 Januari 2013

KESAKSIAN KU

"Selamat dari Maut"


Pada tanggal 11 Januari pukul 11.05 aku pulang dari sekolah. Aku pulang dua kali naik angkutan. Aku bersama teman satu kelasku, sahabatku itu lah kata yang tepat. Aku dan sahabatku menaiki angkutan ke dua. Temanku pun turun tak lama kami menaiki angkutan tersebut. Aku melihat ada satu angkutan jenis yang sama ingin melampaui angkutan yang aku tumpangi. Saat itu, supir yang ada di angkutan yang aku naiki ingin mendahului angkutan yang satu lagi. Kebetulan pasar itu ada dua dan berbeda arah. Dan ditengah-tengah pasar terdapat pohon-pohon yang bawahnya sudah disemen.

Angkutan yang aku naiki melaju kencang dan dihampiri dengan angkutan yang satu lagi berjalan ke sebelah kanan angkutan ku. Saat melaju kencang, aku melihat orang bapak yang lagi mengendarai motor di depan kami, tetapi sedikit ditengah. Aku berpikir bahwa bapak itu akan kena dengan angkutan kami, dan aku merasa supir itu pun berpikiran yang sama. Karena tidak terkendali, pada pukul 12.05 angkutan yang aku naiki naik ke semen tempat pohon-pohon di tengah pasar itu dengan kecepatan tinggi. Sehingga menabrak beberapa pohon yang ada di situ. Aku kaget dan menutup mata ku sambil menahan sakit, aku pasrah, dalam hati aku masih ingin hidup. Tabrakan itu sungguh hebat, kebetulan aku duduk dekat sisi mobil yang menabrak pepohonan itu. Dan melihat kondisi tabrakan itu, seharusnya angkutan itu terbalik. Tapi Tuhan tidak mengizinkan hal itu.

Setelah aku membuka mata, aku menyadari Tuhan masih memperbolehkan aku menikmati nafas yang Ia berikan kepadaku. Kepalaku terbentur pegangan besi yang ada di belakang kepalaku. Hantaman itu sungguh kuat. Tapi anehnya aku tidak merasakan sakit sedikit pun.  Hanya benturan di kepala karena tangan seseorang yang disampingku mengenai kepalaku lah yang aku rasakan. Dan sedikit leherku keseleo, sarafnya terasa tegang dan aku sedikit mengeluarkan darah dari mulutku. Angkutan tersebut berasap dan semua panik karena ada kemungkinan angkutan itu akan terbakar. Semua saling dorong untuk keluar dari angkutan. Untunglah semua selamat walaupun pada luka-luka. dan angkutan itu tidak terbakar.

Aku gemetaran dan menenangkan diriku agar tidak panik. Kemudian seorang bapak dengan jenis angkutan yang sama memberi pertolongan kepada kami dan menawarkan untuk mengantar kami pulang. Aku dan korban lainnya (kebanyakan anak SMP) naik ke angkutan itu. Saat berjalan ke angkutan itu, aku melihat angkutan yang kami tumpangi sangat parah, dan ternyata saat tabrakan itu kaca yang di belakangku pecah, dan aku langsung melihat apa ada yang kena kaca pada bagian belakangku, tetapi tidak ada sedikitpun yang tergores kaca itu. Aku bertanya kepada adik-adik yang di dekat ku apa mereka baik-baik saja. Untunglah, mereka mengatakan tidak luka parah. Dan mereka menawarkan air minum kepadaku, namun aku menolaknya karena mungkin mereka lebih membutuhkannya.

Saat di angkutan itu, aku menangis dan berkata dalam hati "Terima kasih Bapa, aku masih Tuhan izinkan untuk bernafas, masih bisa membuka mata, masih bisa mengatakan pada orang tua bahwa kami baik-baik saja, masih bisa mengucap syukur karena kami masih hidup dan masih bisa menikmati kehidupan ini. Dan juga korban yang lain masih hidup. Kiranya peristiwa ini membuat kami semakin ingat kepada-Mu, dan bapak yang menolong kami ini di beri suka cita yang luar biasa." Dan aku yakin Tuhan masih membutuhkan ku melakukan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Semua pun sampai ke rumah masing-masing. Setelah aku sampai di rumah, aku langsung memeluk ibuku dan mengatakan aku masih di beri Tuhan nafas-Nya. Karena tadi aku mengalami kecelakaan kataku kepada ibu. Aku menangis dan ibuku juga menangis. Walaupun sakit masih sangat terasa namun yang paling penting adalah aku masih hidup hingga saat ini.

Terima kasih Bapa, Yesus dan Roh Kudus, aku merasakan uluran tangan-Mu yang menyelamatkan ku. Aku bersyukur atas peristiwa itu, karena Tuhan selalu menyanyangiku dan yang lainnya.
Terima kasih Bapa ku ucapkan selamanya, Puji Tuhan, Puji Tuhan, Terima kasih Yesus. Haleluya... Amin.. ^_^*


1 komentar: